Pages

About

Selasa, 04 Desember 2012

SEHARI TANPA ROKOK


Mungkin sebagian besar orang Indonesia belum mengetahui perihal Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Kalau Anda tidak percaya, coba Anda tanyakan pada orang-orang di sekeliling Anda. Sebagian besar akan menjawab "TIDAK TAHU". 
Kebiasaan merokok di Indonesia, memang sudah menjadi sesuatu yang begitu mengkhawatirkan. Bagaimana anak-anak sekolah di negeri ini, PASTI DAN PASTI ADA YANG MEROKOK. TIDAK PERCAYA? Coba Anda berkunjung ke sekolah-sekolah dan lihatlah faktanya.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, bisa dimaknai dari 3 sisi yakni dari sisi pemakai, dari pabrik yang memproduksi tembakau dan tentu saja dari pemerintah sendiri.
1.Pabrik Tembakau
Tentu saja dari pihak pabrik seharusnya mengurangi pasokan produksi tembakau. Kalau ditutup, mungkin akan banyak memakan korban, seperti bagaimana nasib ribuan karyawan yang bekerja di sana. Namun, pengurangan produksi rokok ini mudah-mudahan sedikit bisa mengurangi dampak dari rokok ini.
2.  Pemerintah
Dari sisi pemerintah, ya seharusnya jelas. Harusnya bagaimana, kalau pemerintah masih beranggapan bahwa devisa benar-benar dari rokok. Pemerintah seharusnya mulai berpikir bahwa masih banyak hal yang bisa menyumbangkan selain devisa dari rokok. Mengurangi produksi rokok dengan berbagai peraturan pemerintah, seharusnya mulai ditegaskan kembali. Sehingga, peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia bukan sekedar wacana mengambak bak asap rokok.
3. Sebagai Pemakai
Pemakai tembakau memang kebanyakan kaum perokok, atau orang-orang yang begitu suka merokok. Berbagai peraturan sebenarnya sudah dirancang agar tidak merokok di tempat umum, tidak boleh merokok di dekat anak-anak sekolah atau mengharamkan merokok bagi kaum pelajar. Tentu berbagai peraturan ini tidak akan berarti apa-apa, apabila kebanyakan masyarakat tidak menyadari bahaya di balik rokok ini

R.A KARTINI



Masih ingetkan sama lagu berjudul Sabda Alam, yang liriknya “wanita dijajah pria sejak dulu, dijadikan perhiasan sengkar madu.” Nah, persis kayak lirik lagu itu, jaman dulu kaum perempuan memang jadi korban penjajahan dan mengalami banyak ketidakadilan. Tokoh emansipasi perempuan kita, RA Kartini yang hidup di akhir abad ke-19 merasakan susahnya perempuan mendapatkan hak-haknya.
                Dulu perempuan memang punya peran minoritas di masyarakat. Laki-laki lebih dominan dan memegang kontrol terhadap perempuan, di keluarga maupun di dunia kerja. Dari situlah muncul gerakan-gerakan pemberontakan dari perempuan untuk melawan sistem yang ada .
                Gerakan itu dikenal dengan sebutan feminisme. Inti dari gerakan ini sebenarnya simpel saja, kaum permpuan hanya ingin mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

OLAHRAGA SEPAK BOLA


Berbicara tentang olahraga Sepak Bola, tentunya satu hal yang terlintas di benak kita adalah sebuah olahraga termurah yang paling digemari oleh berbagai kalangan di hampir seluruh pelosok dunia yang dimainkan oleh berbagai jenis usia baik tua maupun muda. Salah satu jenis olahraga murah meriah yang sangat ‘merakyat’ di dunia ini. Kurang pas rasanya jika kita bermain sepak bola tanpa mengetahui sejarah awal mula dan asal muasal permainan atau olahraga ini, kebanyakan orang mengira lahirnya sepak bola ini berasal dari Negara Inggris. Pada dasarnya, banyak sekali berbagai golongan dan individu yang mengutarakan asal muasal dari sepak bola.

Seorang pakar sejarah sepak bola misalnya, Bill Muray, menuliskan sebuah buku The World Game: A History of Soccer mengatakan bahwa sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi, orang-orang di era Mesir Kuno telah mengenal permainan ini dengan cara membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen. Kemudian, dalam sejarah Yunani Purba mencatatkan juga terdapat sebuah permainan yang disebutEpiscuro (permainan dengan menggunakan bola) sebutan mereka untuk permainan sepak bola ini terbukti dari gambar relief pada dinding museum yang mengisahkan tentang seorang anak muda yang sedang memegang bola bulat dan memainkannya dengan pahanya. Terdapat juga sebuah versi sejarah kuno tentang asal muasal sepak bola lainnya yang berasal dari Negeri Sakura, Jepang, sejak abad ke 8, masyarakat Jepang menyebutnya dengan sebutan Kemari (bola yang digunakan terbuat dari kulit kijang yang ditengah-tengahnya terdapat lubang yang berisi udara).

Sesungguhnya sepak bola memang telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia namun dalam bentuk yang berbeda-beda. Jika kelahiran sepak bola modern memang pertama kalinya lahir di Inggris yang biasanya di gunakan sebagai olahraga ‘perang’ yang terjadi pada tahun 1863 pada sebuah pertemuan di Freemason’s Tavern, kemudian dibentuklah sebuah asosiasi sepak bola Inggris yang bernama Football Association (FA) yang hingga saat ini berfungsi untuk membuat aturan-aturan yang sah dalam olahraga sepak bola sehingga olahraga ini menjadi menarik dan sangat digemari berbagai kalangan dan selanjutnya pada tahun 1886 dibentuk lagi sebuah asosiasi untuk mengeluarkan peraturan sepak bola modern seluruh dunia yang disebut International Football Association Board (IFAB).

OLAHRAGA FUTSAL


Olahraga Futsal memiliki peranan penting bagi perkembangan bakat pemain sepak bola. Contoh nyata seperti pesepak bola Brazil. Sebagian besar pemain top Brazil bermain futsal di masa kecilnya. Seperti Ronaldinho, Pele, Zico, Socrates, dan Bebeto. Berkat bermain futsal mereka bisa memiliki kelincahan, kecepatan dan intuisi yang sangat bagus dalam mengolah si kulit bundar di lapangan.
Jika dibandingkan dengan sepak bola, peraturan di Futsal jauh lebih ketat. Pemain dilarang melakukan sliding tackle (menjegal dari belakang) dan body charge (benturan badan), jadi pemain futsal bisa mengeluarkan kemampuan tekniknya tanpa takut dicederai lawan.
Ada beberapa faktor yang membantu pemain dalam mengembangkan kemampuan teknik bermain bola yang baik:
o   Kecerdasan.
Disini perbedaan sepakbola dan futsal begitu terlihat. Di futsal seorang pemain dituntut bisa melakukan sebuah improvisasi dalam menghadapi masalah dalam bermain. Jadi secara spontan pemain harus bisa mengeluarkan tekniknya.

o   Keahlian Teknik.
Teknik lebih berperan dari tenaga dalam bermain futsal. Jika teknik yang dimiliki pemain tidak memenuhi syarat, pemain tidak bisa melepaskan diri dari pressing lawan. Kondisi ini membuat pemain mau tidak mau harus meningkatkan skill nya.

o   Total Football.
Di futsal, jumlah pemain yang sedikit membuat seluruh pemain bermain dengan total football. Jadi saat tim menyerang, tidak hanya pemain depan yang bekerja. Begitu pula saat bertahan, pemain depan juga turun membantu pertahanan.

o   Kecepatan.
Ruang gerak yang sempit membuat aliran bola bergerak cepat diantara kaki pemain. Jadi pemain futsal dituntut untuk bermain cepat, baik dalam hal passing, gerak tipu dan shooting.

o   Hiburan.
Di Futsal terjadinya gol jauh lebih sering daripada di sepak bola. Dengan skill pemain yang tinggi, pergerakan bola yang cepat dan seringnya terjadi gol, maka futsal menjadi tontonan yang menyenangkan.

ONDEL-ONDEL


Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dariijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.
Di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, di Jawa Tengah disebut Barongan Buncis, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan namaBarong Landung. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.
Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

Musik pengiring

Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Ada yang diiringi tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada yang diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti” pimpinan Duloh, sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang diirig Bende, “Kemes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres.

MONAS


Sejarah Monas
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Ukuran Monas
·                   Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
·                   Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
·                   Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
·                   Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.
Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan rencana pembangunan kota Jakarta.
Taman Monas
Pijat Refleksi di MonasAnda juga dapat menghilangkan rasa jenuh Anda dengan menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman yang indah.
Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.
Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini.
Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas, Anda pun dapat melakukanpijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat refleksi. Di taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakan siapapun.
Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
Wisata Monas
Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di Stasiun Gambir.
Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.
Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.

Mengapa Individualisme lebih prihatin dari Kolektivisme dari


Seluruh dunia masyarakat diajar untuk melihat suatu realiti dalam cara yang sangat dipolarisasi. Apabila isu-isu tertentu yang dipersembahkan kepada kita melalui bulatan arus perdana, mereka biasanya terlalu dipermudahkan ke titik di mana semua konsep sama ada hitam atau putih, dan semua orang sama ada baik atau buruk, tanpa di antara.
Realiti sebenar yang berlaku ialah bahawa perkara adalah jauh lebih rumit daripada itu, biasanya ada banyak cara yang berbeza untuk melihat perkara dan banyak sudut yang berbeza untuk sesuatu isu. Hal ini terutamanya berlaku dalam kajian falsafah, kerana istilah itu sentiasa ditakrifkan semula dan idea-idea yang sentiasa dikaji semula dengan setiap generasi baru ahli-ahli falsafah untuk menampung wawasan baru dan maklumat yang telah menjadi dari masa ke masa.
Satu kutub yang jauh disalahtafsir dan terlalu dipermudahkan oleh penduduk umum adalah bahawa individualisme dan kolektivisme. Sekarang, ia adalah benar bahawa ramai orang yang berlainan mempunyai idea-idea yang berbeza tentang makna perkataan-perkataan ini, tetapi apa yang benar-benar menentukan nilai sebenar konsep apa-apa akibat yang datang sebagai hasil konsep yang dilaksanakan oleh masyarakat.
Stereotaip arus perdana, seorang individualis adalah orang yang mementingkan diri sendiri dan yang tidak mempunyai keinginan langsung untuk mengambil bahagian dalam masyarakat. Pada pandangan berbeza ,seorang kolektivis nampaknya seseorang yang mengambil berat terhadap masyarakat secara keseluruhan, sehinggakan bahawa mereka sanggup mengorbankan kesejahteraan keadaan mereka sendiri demi masyarakat. Walaupun mungkin terma-terma ini telah datang untuk mewakili sesuatu nilai dalam budaya kita, dan stereotaip mungkin benar dalam beberapa kes, definisi ini menghadap kesan bahawa falsafah ini mempunyai di dunia nyata dan alam siasah.
Untuk menjadi seorang individualis, ia tidak ada kena-mengena dengan sikap mementingkan diri sendiri dan egoisme. Ia hanya satu cara yang melihat dunia di mana anda melihat berbilion individu, dan bukan pelbagai kumpulan orang yang dipisahkan oleh bangsa, status kewarganegaraan, jantina, agama atau sosial. Apa yang cukup aneh, ia adalah kolektivisme yang membolehkan orang-orang yang akan dibahagikan kepada kumpulan dan meletakkan mereka yang tidak bersalah pada risiko dengan menjatuhkan nilai kehidupan individu.
Ini adalah sebab bahaya kerana apabila orang dikumpulkan bersama dalam erti kata politik, sebilangan besar dari orang-orang boleh dipertanggungjawabkan bagi apa-apa jua yang bahawa seseorang individu di kalangan mereka mungkin atau tidak mungkin mempunyai dilakukan. Tambahan pula, apabila pengorbanan dilihat sebagai suatu kebaikan ia menjadi lebih mudah untuk kali berlaku zalim kepada datang bersama-sama dan mengambil kesempatan daripada perspektif ini untuk kepentingan mereka sendiri.
Idea ini kolektivisme adalah minda yang membolehkan golongan pemerintah untuk berperang. Jika setiap individu di atas muka bumi ini bertanggungjawab untuk tindakan peribadi mereka sendiri, maka perang skala besar yang kita lihat pada hari ini tidak pernah menjadi kenyataan bermula dengan. Jika individu sebenarnya dilihat sebagai yang mereka bukan kumpulan yang mereka milik, tidak akan ada berjuta-juta kehidupan yang dikorbankan demi memburu beberapa di kalangan mereka yang dituduh beberapa pelanggaran sebenar atau palsu.
Begitu juga, ia adalah mentaliti yang punca semua ketaksuban yang memisahkan kemanusiaan. Jika semua orang di bumi telah dilihat sebagai individu, maka bentuk diskriminasi perkauman, seksisme, klassisme, dan lain-lain akan terhenti wujud dan semua orang akan bertanggungjawab atas tindakan mereka sendiri.
Retorik disebalik kolektivisme kedengaran hebat pada nilai muka, tetapi akibat kehidupan sebenar pada pandangan dunia ini memberitahu cerita sangat berbeza. Ia mungkin semulajadi untuk manusia untuk membentuk kumpulan-kumpulan sosial, tetapi kita mesti menyedari bahawa kumpulan-kumpulan yang semuanya dipenuhi dengan individu yang unik yang tidak perlu dipaksa untuk berkompromi dengan mana-mana kebebasan individu mereka demi kumpulan atau angka pihak berkuasa.
Menghormati hak dan keperluan individu sebenarnya adalah cara yang jauh lebih prihatin melihat sesuatu perkara, daripada kumpulan orang ke dalam kategori dan mengharapkan mereka untuk membatalkan autonomi peribadi mereka untuk memuaskan hawa nafsu manusia yang lain.